MINI
ONDE - ONDE
I.
Latar Belakang
Onde-onde adalah
jenis jajanan pasar yang populer di Indonesia. Kue ini sangat terkenal di
daerah Mojokerto yang disebut sebagai kota onde-onde sejak jaman Majapahit.
Onde - onde berbahan dasar tepung ketan yang memiliki kandungan amilopektin
yang lebih besar dibandingkan dengan tepung-tepung lainnya. Amilopektin inilah
yang menyebabkan tepung ketan (beras ketan) lebih pulen dibandingkan dengan
tepung lainnya. Kacang wijen yang melapisi sisi luar onde-onde juga mempunyai
kandungan gizi yang bermanfaat.
Kami menggagas
sebuah inovasi baru dalam isian onde – onde dengan tidak merubah ciri khas dari
onde – onde tersebut. Onde – onde yang biasanya berisi kacang hijau atau ketan,
kami ubah isinya dengan berbagai macam rasa yang tentunya berbeda dengan onde –
onde pada umunya. Onde – onde ini kami namakan Mini Onde – Onde “Minonde”. Onde
- onde ini nantinya akan dibagi menjadi beberapa jenis isian, diantaranya:
1.
Onde
– onde berisi campuran selai kacang.
2.
Onde
– onde berisi campuran selai seperti selai strawberry, keju, dan coklat.
Dengan inovasi onde –onde yang kami buat diharapkan
dapat menjadi pilihan jajanan favorit yang tidak hanya lezat dan sehat tetapi
tetap terjangkau bagi masyarakat umum.
II.
Tujuan
A.
Untuk
menciptakan kreasi yang baru dan inovatif.
B. Untuk
mengembangkan makanan khas daerah agar lebih diminati.
III.
Segmentasi
Produk
A.
Menganalisis
Produksi Pasar
Analisis terhadap
produk makanan khas daerah yang kami buat adalah kemasannya menarik, harga
terjangkau sehingga dapat dibeli oleh golongan atas (high and level), menengah
(middle and level), dan kalangan bawah (low and level). Kami menciptakan produk
ini agar makanan khas daerah lebih diminati oleh kalangan masyarakat luas.
B.
Menentukan
Objek Pasar
Objek
sasaran kami adalah kalangan masyarakat luas baik yang masih bersekolah, sudah
bekerja, maupu yang sudah rumah tangga. Karena, setiap seseorang memerlukan
makanan sebagai kebutuhan dan pastinya setiap orang memiliki daya tarik
tersendiri terhadap makanan. Jadi makanan khas daerah ini dapat dijadikan jajanan sehari – hari oleh
masyarakat luas. Onde – onde ini dapat dikonsumsi oleh semua tingkatan
masyarakat dari kalangan anak-anak sampai lanjut usia.
C.
Menentukan
Target Sasaran Pasar
Produk makanan khas
daerah ini ditujukan bagi masyarakat luas, fokusnya pada anak anak remaja (ABG)
karena, anak remaja harus mengetahui makanan khas daerah Indonesia dan tidak
semata mata hanya menyukai makanan cepat saji saja. Padahal Indonesia mempunyai
begitu banyak makanan khas daerah yang perlu dikembangkan dan dilestarikan.
IV.
Keunggulan
Produk
A.
Produk
ini harganya terjangkau sehingga dapat menjangkau kaum masyarakat dari semua
kalangan.
B. Produk
ini dapat dikonsumsioleh semua tingkatkan masyarakat dari tingkatan anak – anak
sampai lanjut usia.
C. Isian
onde-onde yang beragam, mulai dari selai kacang, coklat, dan lain lain.
V.
Analisis SWOT
A.
Strengths
(Kekuatan)
Harga produk
yang terjangkau karena terbuat dari bahan yang mudah didapat, berisi berbagai
isian rasa didalamnya mulai dari selai kacang, coklat dan tidak lupa berisi
lapisan wijen, produk ini dapat dikonsumsi oleh semua tingkatan masyarakat
mulai dari anak – anak sampai lanjut usia.
B. Weakness
(Kelemahan)
1. Produk
ini mudah dibuat dan mudah untuk ditiru.
2.
Produk
makanan ini mempunyai kemiripan dengan produk makanan lainnya yang sudah
dimodifikasi.
C.
Opportunities
(Peluang)
1. Jumlah
penduduk
Jumlah penduduk yang semakin pesat
merupakan pasar potensial yang dapat dijadikan sebagai target penjualan produk.
Apalagi makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, dan manusia tidak
dapat terlepas dari yang namanya makanan.
2. Perkembangan
Zaman
Seiring berkembangnya zaman agar makanan
khas daerah tidak mudah untuk dilupakan kita harus berani untuk memodifikasinya
agar peminatnya tinggi. Salah satu cara seperti yang kami lakukan yaitu dengan
memvariasikan isian pada onde – onde khas daerah Mojokerto ini.
D.
Threat
(Ancaman)
1. Produsen
Lain
Produsen lain merupakan saingan terberat
dalam sektor pemasaran yang selalu berbenah dan menghadirkan kreativitas yang
terbaru.
2. Krisis
Global
Krisis global adalah kenyataan yang
harus siap dihadapi kapan saja ketika krisis ekonomi sedang melanda maka, daya
beli pasar tentu saja akan melemah.
VI.
Analisis 4P
A.
Product
Produk makanan ini dibuat dengan bahan
yang mudah didapat, dikemas dengan tampilan yang menarik, dan dengan isian onde
– onde yang bervariasi mulai dari selai kacang, coklat, dan lain – lain. Makanan
ini sangat sehat dan tentunya tidak mengandung bahan pengawet sehingga dapat
dikonsumsi oleh semua kalangan dan tingkatan masyarakat, mulai dari anak – anak
sampai lanjut usia.
B.
Price
Harga dari produk ini tidaklah terlalu
mahal cukup meorogoh kocek dari 2.000 rupiah hingga 10.000 rupiah tergantung
dari jumlah isian onde –onde dalam kemasannya. Namun, harga juga dapat berubah
tergantung dari jenis bahan yang digunakan dalam pembuatan makanan ini.
C.
Promotion
Cara mempromosikan produk aksesoris ini
adalah dengan :
1. Personal
Selling : pemasaran produk yang dilakukan dari mulut ke mulut, dimana melalui
mulut ke mulut produk ini semakin berkembang.
2. Media
Online : memasarkan produk ini melalui
jaringan internet baik disebarkan melalui blog maupun sosial media. Lewat
sosial media seperti instagram kita dapat membuat online shop dan memaparkan
produk kita pada sosial media tersebut.
3. Dikonsumsi
sendiri, yaitu dengan cara kita mengonsumsi produk kita sendiri dengan begitu
pasti ada saja teman yang tertarik dengan makanan yang kita konsumsi dengan
tidak sengaja ia pasti akan membeli produk yang sama kepada kita, karena ia
tertarik dengan apa yang kita konsumsi.
D. Place
Untuk tempat penjualan produk ini, saya
menjualnya di rumah ,di sekolah tetapi tidak saat waktu belajar, dan menjualnya
lewat online shop di jejaring sosial instagram.
VII.
Langkah Kerja
A. Bahan
- bahan
1. Bahan
isi Onde – Onde Mini
-
Selai kacang
-
Selai Strawberry
-
Coklat
-
Keju
2. Bahan
Kulit Onde-onde :
-
500 gr tepung beras ketan
-
75 gr tepung beras
-
250 gr gula pasir
-
10 mL air hangat
-
1 sdt garam
-
½ sdt vanilla bubuk
3. Bahan
Tambahan Onde – Onde :
-
200 gr biji wijen
-
Minyak untuk menggoreng
-
Lelehan coklat untuk membalutnya
B.
Cara
Pembuatan
1. Cara
Membuat Kulit Onde – onde :
-
Campur tepung beras, tepung beras ketan,
garam, serta vanili bubuk lalu aduk rata.
-
Tuangkan air panas ke dalam campuran
tepung sedikit demi sedikit, aduk rata hingga adonan menjadi bisa dipulung.
-
Ambil adonan tepung sebanyak 2 sendok
makan, lalu pipihkan pada tangan untuk membuat cekungan.
-
Isi cekungan dengan berbagai selai,
tutup adonan dan bentuk bulat kembali menjadi seperti bola-bola.
2. Cara
Menggoreng Onde – onde :
-
Ambil bola-bola onde-onde, celupkan
dalam air dingin.
-
Gulingkan bola-bola onde-onde yang telah
basah di atas wijen hingga biji wijen menempel di seluruh permukaan bola-bola
onde-onde.
-
Panaskan minyak di atas wajan dengan api
sedang.
-
Masukan bola-bola onde-onde yang telah
dihiasi wijen, goreng hingga mengapung dan berwarna kekuningan.
-
Angkat dan tiriskan. Hidangkan dalam
keadaan hangat.
VIII.
Aspek Keuangan
A.
Aspek
Modal
1. Bahan
(VC)
a. Selai
strawberry =
Rp. 4.000,00
b. Selai
coklat =
Rp. 4.000,00
c. Selai
kacang = Rp. 4.000,00
d. Keju =
Rp. 5.000,00
e. Wijen
=
Rp. 7.000,00
f. Minyak
goring = Rp.
8.000,00
g. Tepung
beras ketan = Rp.
12.000,00
h. Tepung
beras =
Rp. 6.000,00
i.
Gula pasir = Rp. 7.000,00
j.
Garam =
Rp. 1.000,00
k. Vanilla
bubuk = Rp.
10.000,00
l.
Plastik mika = Rp. 5.000,00
m. Logo =
Rp. 2.000,00
Total Rp. 75.000,00
2. Alat
(FC)
a. Wajan (5%) = Rp. 20.000,00 Rp. 1000,00
b. Kompor(5%) = Rp. 100.000,00 Rp. 5.000,00
c. Sendok(5%) = Rp. 15.000,00 Rp. 750,00
d. Gaji karyawan 2 orang
Rp. 20.000,00
Total
Rp. 26.750,00
B. Perkiraan
Pengeluaran
Perkiraan pengeluaran adalah 120.000
untuk menghasilkan 50 kotak onde-onde mini.
HPP =
Modal : Produksi
=
Rp. 101.750,00 : 50 kotak
=
Rp. 2.035
Fixed
Cost = Rp. 26.750,00 + gaji
=
Rp. 26.750,00 + Rp. 20.000,00
=
Rp. 46.750,00
Variabel
Cost = Rp. 75.000,00 : 50 kotak
=
Rp. 1.5
Harga
jual = Modal + (20% x Modal)
Jumlah Produksi
=
Rp. 101.750,00 + (20% x Rp. 101.750,00)
50
Kotak
=
Rp. 2.442,00
C.
Perhitungan
Keuangan
1. BEP
dalam unit
BEP (Q) = FC
P
– VC
= Rp.
26.750,00
Rp.
2.442,00 – Rp. 1.5
=
Rp. 28 unit
2. BEP
dalam rupiah
BEP (Rp) = FC
1
– VC : P
= Rp. 26.750,00
1 – Rp. 1,5 : Rp. 2.442,00
=
Rp. 69.345
3. BEP/Titik
Impas
BEP dalam Rp Rp. 69.345,00
BEP dalam Unit Rp.
28
= Rp.
2.476
4. Keuntungan
yang diinginkan sebesar 20%
Rp. 2.035,00 x 20% = Rp. 0.407
5. Perkiraan
Pendapatan
a. Target
perhari : 50 kotak
b. Pendapatan
50 kotak : 50 x Rp. 0,407
= Rp.
20.035,00
IX.
Evaluasi Produk
1.
Guru
Pengampu KWU : Perhatikan pencampuran bahan yang dijadikan sebagai adonan
supaya tekstur makanan tidak terlalu tebal dan keras.
2.
Testimoni
1 : Perbanyak isian dalam onde – onde agar rasanya lebih berasa.
3.
Testimoni
2 : Adonan belum matang sempurna, usahakan membuat adonan yang lebih tipis agar
tidak terlalu tebal sehingga dapat matang secara merata.
X.
Kesimpulan
A.
Kesimpulan
Kesimpulan dari produk
makanan khas daerah yang sudah dimodifikasi ini adalah makanan ini harganya
terjangkau, kemasannya menarik, berisi variasi isian onde-onde, dan dapat
dinikmati oleh semua tingkatan masyarakat, jajanan ini sangat sehat dan tidak
mengandung bahan pengawet atau bahan berbahaya laiannya. Namun, masih banyak
kelemahan dari produk ini yaitu isiannya yang mudah untuk ditiru oleh produsen
lain.
B. Saran
Lebih berinovasi dalam pembuatan isian
dan bentuk onde – onde agar tidak mudah tiriru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar