Strategi Indonesia Dalam
Menyelesaikan Ancaman
Terhadap Negara
A.
Makna Sishankamrata
Sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta adalah sistem pertahanan yang menyeluruh
untuk melindungi kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Komponen Sishankamrata
adalah pertahanan militer (TNI dan POLRI) dan non militer ( Rakyat Indonesia).
TNI berfungsi sebagai alat pertahanan NKRI sedangkan POLRI berfungsi untuk
mengatur keamanan dan ketertiban masyarakat. TNI dan POLRI ini adalah komponen
utama dari Sishankamrata sedangkan rakyat Indonesia merupakan komponen
pendukung dari sistem Sishankamrata. Pasal 30 Ayat 2 UUD 1945 memberikan
gambaran bahwa strategi pertahanan dan keamanan negara untuk mengatasi berbagai
ancaman militer dilaksanakan dengan menggunakan sistem Sishankamrata.
B.
Ciri – Ciri Sishankamrata
1.
Kerakyatan
Orientasi pertahanan
dan keamanan negara diabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat.
2.
Kesemestaan
Seluruh sumber daya
nasional ( sumber daya alam dan manusia ) didayagunakan bagi upaya pertahanan.
3.
Kewilayahan
Gelar kekuatan
pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan .
C.
Ancaman Militer
Ancaman
militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi
yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
1.
Ancaman Militer
bersifat Tradisional
Suatu
ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi dan dinilai
mempunyai kemampuan yang dapat membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah
suatu negara, serta membahayakan keselamatan warga negara dan segenap bangsa.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan komponen utama yang dipersiapkan untuk
menghadapi ancaman militer, yang dilaksankan melalui tugas Operasi Militer
Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Contoh ancaman :
·
Agresi
Ancaman yang
menggunakan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap suatu negara yang
dapat membahayakan keselamatan segenap bangsa.
·
Sabotase
Ancaman militer yang
dilakukan oleh suatu negara yang kegiatannya mempunyai tujuan untuk merusak
instalasi militer dan obyek vital nasional.
·
Spionase
Ancaman militer yang
dilakukan terhadap suatu negara yang kegiatannya berupa mata – mata dan
dilakukan bertujuan untuk mencari dan mendapatkan dokumen rahasia militer suatu
negara.
D.
Ancaman Nir-Militer / Non Militer (Bersifat Non Tradisional)
Ancaman
Nir-Militer adalah ancaman yang tidak bersifat fisik serta bentukya tidak
terlihat seperti ancaman militer, karena ancaman ini berdimensi ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi informasi, serta keselamatan umum.
Ancaman nir-militer merupakan golongan ancaman pertahanan yang sifatnya tidak
secara langsung mengancam kedaulatan, keutuhan dan keselamatan bangsa. Namun,
resiko yang ditimbulkan dari ancaman ini dapat berimplikasi mengganggu
stabilitas nasional. Terganggunya stabilitas nasional tidak saja menghambat
pembangunan nasional, tetapi lambat laun dapat berkembang menjadi permasalahan
yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Komponen utama untuk menghadapi
ancaman ini adalah lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan seperti Polisi,
KPK, DPR, Satpol PP dan lain sebagainya. Contohnya adalah :
·
Perdagangan dan
penyalahgunaan Narkoba
·
Penangkapan ikan
di laut secara illegal
·
Banyaknya
tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)
·
Kemiskinan,
kebodohan dan yang lainnya
E.
Strategi Ancaman Nir-Militer di Bidang Ideologi
Strategi
di bidang ideologi ditunjukkan untuk mengatasi segala ancaman, tantangan,
hambatan, serta gangguan yang akan membahayakan kelangsungan kehidupan
Pancasila sebagai dasar filsafat dan negara. Strategi di bidang ideologi
menurut Noor Ms. Bakry (2009:363), dirumuskan sebagai kondisi mental bangsa
Indonesia yang berlandaskan keyakinan kebenaran ideologi pancasila yang
mengandung kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan
nasional dan kemampuan untuk mengangkat penetrasi ideologi asing serta nilai –
nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Pancasila sebagai dasar
negara merupakan pandangan hidup bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan bangsa Indonesia, sekaligus merupakan ideologi bangsa Indonesia
karena dapat mengarahkan bangsa Indonesia dalam bernegara.
Salah
satu ancaman nir-militer yang membahayakan adalah ancaman yang berdimensi
ideologi. Upaya mengahdapi atau menangkal ancaman ini adalah dengan kebijakan
dan langkah – langkah politik yang tepat dan intensif untuk mencegah meluasnya
pengaruh ideologi lain terhadap ideologi pancasila. Konsep penanganannya
ditempatkan dalam kerangka upaya bela negara.
1.
Lapisan terdepan
terdiri dari unsur – unsur pertahanan nir- militer yakni kementrian atau
lembaga pemerintaha non kementrian yang membidangi ideologi.
2.
Kementrian serta
unsur pemerintahan yang membidangi politik dalam negeri mulai dari tingkat
pusat sampai tingkat daerah guna menghadapi ancaman berdimensi ideologi.
Sementara kementrian serta unsur pemerintah yang membidangi politik luar negeri
mengerahkan jajarannya yang tersebar disetiap negara untuk penguatan langkah
serta upaya diplomasi dalam menangkal usaha – usaha pihak lain yang mengancam
ideologi pancasila.
3.
Unsur
pemerintahan yang membidangi informasi mendinamisasikan kekuatan nasional di
bidang informasi untuk melakukan “Operasi Informasi Imbangan” sehingga
masyrakat mendapat informasi yang dapat menangkal berbagai pengaruh asing yang
dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
4.
Unsur
pemerintahan yang membidangi pendidikan
melaksanakan proses pembelajaran dan kesadaran akan ideologi pancasila secara
bertingkat dan berlanjut kepada siswa dan mahasiswa di semua tingkat pendidikan
salah satunya melalui proses pembelajaran pendidikan pancasila dan pendidikan
kewarganeragaan.
5.
Unsur
pemerintahan yang membidangi agama memberdayakan para pemimpin agama untuk
menjadi mitra pemerintah dalam menyinergikan strategi untuk membentengi
masyarakat dan ancaman penetrasi ideologi asing yang membahayakan.
6.
Peran lapis
pertahanan militer dalam hal ini dilaksanakan melalui program pelaksanaan bakti
TNI yang secara intensif sesuai dengan wilayah kerja unit TNI. Titik berat
pelaksanaanya adalah dengan peningkatan komunikasi sosial TNI yang diselenggrakan dalam format meningkatkan
kesadaran bela negara, dengan memanfaatkan program bela negara di lingkungan
pekerjaan, pendidikan dan perumahan dalam rangka revitalisasi pancasila ( Buku
Putih Pertahanan Indonesia Tahun 2008:81-83)
F.
Kesimpulan
Ancaman bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
dapat datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam
berbagai dimensi kehidupan. Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer
dan nir-militer. Strategi pertahanan dan keamanan negara untuk mengatasi
berbagai macam ancaman militer dilaksankan dengan menggunakan sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata). Bentuk usaha pembelaan negara
meliputi Pendidikan Kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran, pengabdian
sebagai TNI, dan pengabdian sesuai dengan keahlian atau profesi.
G.
Daftar Pustaka
Buku :
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA/SMK/MA Kelas XII. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Internet :
2015.
“Bentuk – Bentuk Ancaman Terhadap Negara”. http://www.kitapunya.net/2015/08/bentuk-bentuk-ancaman-terhadap-negara.html?m=1.
Diakses 3 Februari 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar