Selasa, 01 Mei 2018

TUGAS PKN STRATEGI INDONESIA DALAM MENYELESAIKAN ANCAMAN TERHADAP NEGARA


Strategi Indonesia Dalam Menyelesaikan Ancaman
Terhadap Negara

A.           Makna Sishankamrata
Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta adalah sistem pertahanan yang menyeluruh untuk melindungi kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Komponen Sishankamrata adalah pertahanan militer (TNI dan POLRI) dan non militer ( Rakyat Indonesia). TNI berfungsi sebagai alat pertahanan NKRI sedangkan POLRI berfungsi untuk mengatur keamanan dan ketertiban masyarakat. TNI dan POLRI ini adalah komponen utama dari Sishankamrata sedangkan rakyat Indonesia merupakan komponen pendukung dari sistem Sishankamrata. Pasal 30 Ayat 2 UUD 1945 memberikan gambaran bahwa strategi pertahanan dan keamanan negara untuk mengatasi berbagai ancaman militer dilaksanakan dengan menggunakan sistem Sishankamrata.

B.            Ciri – Ciri Sishankamrata
1.      Kerakyatan
Orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat.
2.      Kesemestaan
Seluruh sumber daya nasional ( sumber daya alam dan manusia ) didayagunakan bagi upaya pertahanan.
3.      Kewilayahan
Gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan .

C.           Ancaman Militer
Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
1.    Ancaman Militer bersifat Tradisional
Suatu ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi dan dinilai mempunyai kemampuan yang dapat membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah suatu negara, serta membahayakan keselamatan warga negara dan segenap bangsa. Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan komponen utama yang dipersiapkan untuk menghadapi ancaman militer, yang dilaksankan melalui tugas Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Contoh ancaman :
·           Agresi
Ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap suatu negara yang dapat membahayakan keselamatan segenap bangsa.
·           Sabotase
Ancaman militer yang dilakukan oleh suatu negara yang kegiatannya mempunyai tujuan untuk merusak instalasi militer dan obyek vital nasional.
·           Spionase
Ancaman militer yang dilakukan terhadap suatu negara yang kegiatannya berupa mata – mata dan dilakukan bertujuan untuk mencari dan mendapatkan dokumen rahasia militer suatu negara.

D.           Ancaman Nir-Militer / Non Militer (Bersifat Non Tradisional)
Ancaman Nir-Militer adalah ancaman yang tidak bersifat fisik serta bentukya tidak terlihat seperti ancaman militer, karena ancaman ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi informasi, serta keselamatan umum. Ancaman nir-militer merupakan golongan ancaman pertahanan yang sifatnya tidak secara langsung mengancam kedaulatan, keutuhan dan keselamatan bangsa. Namun, resiko yang ditimbulkan dari ancaman ini dapat berimplikasi mengganggu stabilitas nasional. Terganggunya stabilitas nasional tidak saja menghambat pembangunan nasional, tetapi lambat laun dapat berkembang menjadi permasalahan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Komponen utama untuk menghadapi ancaman ini adalah lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan seperti Polisi, KPK, DPR, Satpol PP dan lain sebagainya. Contohnya adalah :
·           Perdagangan dan penyalahgunaan Narkoba
·           Penangkapan ikan di laut secara illegal
·           Banyaknya tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)
·           Kemiskinan, kebodohan dan yang lainnya

E.            Strategi Ancaman Nir-Militer di Bidang Ideologi
Strategi di bidang ideologi ditunjukkan untuk mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, serta gangguan yang akan membahayakan kelangsungan kehidupan Pancasila sebagai dasar filsafat dan negara. Strategi di bidang ideologi menurut Noor Ms. Bakry (2009:363), dirumuskan sebagai kondisi mental bangsa Indonesia yang berlandaskan keyakinan kebenaran ideologi pancasila yang mengandung kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan untuk mengangkat penetrasi ideologi asing serta nilai – nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Pancasila sebagai dasar negara merupakan pandangan hidup bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia, sekaligus merupakan ideologi bangsa Indonesia karena dapat mengarahkan bangsa Indonesia dalam bernegara.
Salah satu ancaman nir-militer yang membahayakan adalah ancaman yang berdimensi ideologi. Upaya mengahdapi atau menangkal ancaman ini adalah dengan kebijakan dan langkah – langkah politik yang tepat dan intensif untuk mencegah meluasnya pengaruh ideologi lain terhadap ideologi pancasila. Konsep penanganannya ditempatkan dalam kerangka upaya bela negara.
1.      Lapisan terdepan terdiri dari unsur – unsur pertahanan nir- militer yakni kementrian atau lembaga pemerintaha non kementrian yang membidangi ideologi.
2.      Kementrian serta unsur pemerintahan yang membidangi politik dalam negeri mulai dari tingkat pusat sampai tingkat daerah guna menghadapi ancaman berdimensi ideologi. Sementara kementrian serta unsur pemerintah yang membidangi politik luar negeri mengerahkan jajarannya yang tersebar disetiap negara untuk penguatan langkah serta upaya diplomasi dalam menangkal usaha – usaha pihak lain yang mengancam ideologi pancasila.
3.      Unsur pemerintahan yang membidangi informasi mendinamisasikan kekuatan nasional di bidang informasi untuk melakukan “Operasi Informasi Imbangan” sehingga masyrakat mendapat informasi yang dapat menangkal berbagai pengaruh asing yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
4.      Unsur pemerintahan yang  membidangi pendidikan melaksanakan proses pembelajaran dan kesadaran akan ideologi pancasila secara bertingkat dan berlanjut kepada siswa dan mahasiswa di semua tingkat pendidikan salah satunya melalui proses pembelajaran pendidikan pancasila dan pendidikan kewarganeragaan.
5.      Unsur pemerintahan yang membidangi agama memberdayakan para pemimpin agama untuk menjadi mitra pemerintah dalam menyinergikan strategi untuk membentengi masyarakat dan ancaman penetrasi ideologi asing yang membahayakan.
6.      Peran lapis pertahanan militer dalam hal ini dilaksanakan melalui program pelaksanaan bakti TNI yang secara intensif sesuai dengan wilayah kerja unit TNI. Titik berat pelaksanaanya adalah dengan peningkatan komunikasi sosial TNI  yang diselenggrakan dalam format meningkatkan kesadaran bela negara, dengan memanfaatkan program bela negara di lingkungan pekerjaan, pendidikan dan perumahan dalam rangka revitalisasi pancasila ( Buku Putih Pertahanan Indonesia Tahun 2008:81-83)



F.            Kesimpulan
Ancaman bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dapat datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan. Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer dan nir-militer. Strategi pertahanan dan keamanan negara untuk mengatasi berbagai macam ancaman militer dilaksankan dengan menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata). Bentuk usaha pembelaan negara meliputi Pendidikan Kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran, pengabdian sebagai TNI, dan pengabdian sesuai dengan keahlian atau profesi.

G.                            Daftar Pustaka
Buku :
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA/SMK/MA Kelas XII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Internet :
2015. “Bentuk – Bentuk Ancaman Terhadap Negara”. http://www.kitapunya.net/2015/08/bentuk-bentuk-ancaman-terhadap-negara.html?m=1. Diakses 3 Februari 2018.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar